XSS (Cross Site Scripting), merupakan salah satu cara hacking yang mudah dan sering kali tidak dicegah oleh junior web developer. Padahal XSS sering kali mengeksploitasi celah keamanan pada input pengguna di aplikasi web, yang memungkinkan penyerang untuk mencuri data, merusak tampilan situs, atau melakukan tindakan lain yang tidak diinginkan.
Artikel ini akan menjelaskan cara kerja XSS, mengapa ini sangat berbahaya, dan metode efektif untuk melindungi aplikasi Anda dari serangan XSS.
Apa itu XSS (Cross Site Scripting)?
XSS adalah serangan di mana penyerang menyisipkan skrip jahat (biasanya dalam bentuk JavaScript) ke dalam halaman web. Skrip ini kemudian dieksekusi di browser pengguna yang membuka halaman tersebut, memungkinkan penyerang untuk melakukan berbagai tindakan seperti:
- Mencuri Cookie: Penyerang dapat mencuri cookie pengguna untuk mengakses akun mereka.
- Mengarahkan ke Situs Berbahaya: Mengalihkan pengguna ke situs lain yang berbahaya atau berisi malware.
- Mengubah Konten Situs: Mengubah konten tampilan halaman web.
- Merekam Aktivitas Pengguna: Merekam tindakan pengguna seperti mengetik, klik, atau mengisi formulir, yang bisa menyebabkan pencurian informasi sensitif.
Terdapat tiga jenis utama serangan XSS:
- Stored XSS: Skrip berbahaya disimpan di server dan akan dieksekusi setiap kali halaman dimuat.
- Reflected XSS: Skrip berbahaya dikirim sebagai bagian dari permintaan (misalnya URL), dan dieksekusi saat halaman ditampilkan.
- DOM-based XSS: Skrip berbahaya memanipulasi Document Object Model (DOM) dari halaman tanpa mengandalkan server.
Mengapa XSS Berbahaya?
XSS bisa menjadi ancaman serius karena beberapa alasan:
- Potensi Pencurian Data: Dengan XSS, penyerang dapat mencuri data sensitif pengguna, seperti informasi login, token sesi, dan cookie.
- Pemanfaatan Akses Pengguna: Serangan XSS dapat memanfaatkan hak akses pengguna di aplikasi, memungkinkan penyerang bertindak seolah-olah mereka adalah pengguna yang sah.
- Kerusakan Reputasi: Jika aplikasi rentan terhadap XSS, ini dapat merusak reputasi bisnis atau platform tersebut, yang bisa berujung pada hilangnya kepercayaan pengguna.
- Penyebaran Malware: XSS dapat digunakan untuk mengarahkan pengguna ke situs berbahaya yang berisi malware atau eksploitasi keamanan lainnya.
Cara Kerja Serangan XSS
Serangan XSS biasanya memanfaatkan celah input di aplikasi web yang tidak memvalidasi atau menyaring data dengan baik. Berikut adalah contoh umum cara XSS bekerja:
- Memasukkan Skrip di Input Pengguna: Penyerang memasukkan kode JavaScript ke dalam input yang dapat disimpan di database atau langsung ditampilkan di halaman.
- Eksekusi di Browser Pengguna: Saat pengguna membuka halaman yang telah disusupi, skrip tersebut dijalankan di browser mereka tanpa disadari.
- Pencurian Data atau Aktivitas Berbahaya Lainnya: Skrip tersebut kemudian menjalankan instruksi penyerang, seperti mengirim cookie atau token sesi ke server milik penyerang.
Misalnya, dalam serangan Stored XSS, penyerang bisa memasukkan skrip berbahaya di bagian komentar pada suatu halaman. Setiap kali pengguna membuka halaman komentar tersebut, skrip akan dieksekusi di browser mereka, memungkinkan penyerang untuk mencuri data dari setiap pengguna yang melihat komentar itu.